Analisis Usaha Ayam KUB 1000 Ekor – Prospek agribisnis ayam KUB bisa dikatakan memiliki potensi yang cukup baik untuk usaha saat ini. Permintaan dan peluang pasarnya selalu meningkat.
Selain itu, didasari pula akan pentingnya gizi hewani untuk kesehatan tubuh manusia.
Disisi lain, ayam KUB memiliki pangsa pasar atau konsumen yang spesifik.
Hal ini dikarena ayam KUB memiliki keunggulan yang dapat dijadikan sebagai ayam penghasil daging dan penghasil telur.
JUAL DOC JOPER & KUB
Siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia “BERGARANSI”

Tetapi, suatu usaha peternakan seperti pembesaran jenis ayam KUB ini harus memiliki sifat usaha layak untuk dikembangkan dan tentunya mampu memberikan keuntungan yang realistis sehingga bisa dilakukan secara berkelanjutan atau terus–menerus.
Agar peternak pemula memiliki gambaran bagaimana tentang potensi dari usaha ini maka, perlu dilakukan analisa usaha ayam KUB.
Namun, sebelum jauh melangkah tentang analisa usaha ayam KUB maka alangkah baiknya kita ketahui apa itu ayam KUB?
Mengenal Ayam Unggulan KUB
Ayam KUB adalah ayam hasil dari penelitian Balai Penelitian Ternak, Badan Litbang Pertanian.
Ayam ini memiliki keunggulan yang berupa produktivitas telur bisa mencapai 160 – 180 butir per tahun (Produktivitas hingga 50 % lebih tinggi dari ayam kampung biasa yang hanya berkisar 25% – 30% per populasi) dan puncak bertelur mencapai 66,67% pada umur 27 minggu serta produksinya dapat bertahan selama 6 minggu dan mencapai > 60%.
Meskipun ayam KUB dikenal dengan produktivitas cukup tinggi namun sifat mengeramnya sangat rendah.
Jika ayam kampung biasa mencapai 100% dari total populasi tetapi, untuk KUB sekitar 10%.
Sedangkan untuk bobot potong ayam ini berkisar antara 800 – 1000 gram dalam waktu pemeliharaan 10 minggu.
Jika dibandingkan dengan jenis ayam kampung biasa apabila ingin mencapai target bobot yang sama memerlukan waktu dalam pemeliharaan sampai 16 – 20 minggu.
Asal usul dari ayam KUB ini diawali pada tahun 1997-1998 di Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor, Jawa Barat yang berinisiasi melakukan penelitian dengan mendatangkan indukan ayam kampung yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Barat terutama dari Cipanas – Cianjur, Jatiwangi – Majalengka, Pondok Rangon – Depok, Ciawi – Bogor dan Jasinga – Bogor.
Baca juga : 8 Alasan Kenapa Anda Harus Ternak Ayam KUB
Bagaimana Cara Pemeliharaan Ayam Unggulan KUB?
Berhubung ayam KUB bisa dijadikan ayam pedaging maupun petelur sehingga dalam perawatannya ada sedikit perbedaan.
Dan berikut untuk pemeliharaan ayam KUB yang dijadikan sebagai pedaging
1. Pemberian Pakan
Di Awal pemeliharaan DOC diberikan pakan pabrikan yang mengandung protein 21%.
Untuk pakan bisa diberikan dengan sedikit demi sedikit 4 – 5 kali sehari di minggu pertama pemeliharaan.
Tekstur pakan DOC dipastikan yang lembut atau halus tetapi jika dalam bentuk butiran kecil bisa dihaluskan dahulu hal ini bertujuan agar mudah dalam mengonsumsinya.
Selanjutnya dalam pemberian pakan bisa 2 kali sehari pada waktu pagi dan sore.
Untuk kebutuhan pakan ayam KUB di awal pemeliharaan 5 gram / ekor/ sehari.
Selanjutnya, dalam pemberian jumlah pakannya bisa ditambah 5 gram setiap minggunya hingga usia 5 minggu.
Dan saat memasuki umur 6 – 10 minggu bisa dilakukan penambahan sekitar 10 gram setiap minggunya.
Perhitungan pakan ayam KUB yang diberikan harus sesuai berdasarkan tingkatan umur sampai 10 bulan yang mana mencapai 75 gram per hari.
2. Pemberian Minum
Dalam pemeliharaan ayam alangkah baiknya, air selalu tersedia secara terus -menerus dan dipastikan jumlah tempat minumnya mencukupi sesuai dengan populasi ayam.
Untuk ukuran 1 buah tempat minum bisa digunakan sekitar 25 – 40 ekor tergantung dari usia ayamnya.
Agar meminimalkan serangan jamur dan penyakit, alangkah baiknya jika tempat minum dibersihkan secara berkala dari kotoran serta sisa pakan yang terlarut di tempat minum tersebut.
Fungsi penyediaan air tersebut untuk membantu dalam proses metabolisme, melunakkan pakan saat proses pencernaan, serta sebagai pendinginan tubuh.
Apabila pemberian air dalam pemeliharaan ayam kurang maksimal atau mengalami kekurangan maka, akan berakibat pertumbuhan yang tidak sempurna atau merata (kekerdilan) hingga kematian.
3. Pemanas dan Tirai
Di minggu – minggu awal pemeliharaan DOC membutuhkan suhu sekitar 37 °C.
Ketika ayam berusia di atas 4 minggu, suhu ideal yang dibutuhkan sejitar 21 – 24 °C. Suhu diturunkan sesuai dengan pertumbuhan ayam.
Suhu bisa dikatakan sebagai salah satu faktor terpenting dalam pemeliharaan ayam KUB.
Untuk suhu kandang ayam KUB dikatakan nyaman apabila memiliki salah satu ciri, yakni jika DOC menyebar merata di dalam kandang dan tidak bergerombol dari salah satu brooder.
Karena apabila DOC bergerombol maka terindikasi kedinginan. Sedangkan jika DOC menjauh terindikasi kepanasan.
Dari kondisi tersebutlah yang menjadi patokan peternak untuk mengetahui suhu ideal.
4. Mengatur Kepadatan Kandang
Untuk patokan kepadatan ayam yang dipelihara bisa ditentukan berdasarkan luas kandang.
Dalam mengatur kepadatan ayam KUB dari usia 10 – 12 minggu bisa menggunakan ukuran 10 ekor per m2.
Tujuan dari mengatur kepadatan kandang ayam kub untuk menjaga kenyamanan selama pemeliharaan.
Sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan menghindari kanibalisme akibat dari kandang yang terlalu padat.
5. Pengaturan Alas Kandang
Untuk alas kandang saat pemeliharaan DOC Ayam KUB pedaging saat usia 1 – 7 hari dapat menggunakan alas koran.
Usahakan agar alas koran berlapis dua, hal ini dilakukan agar alas tidak mudah sobek atau pun basah terkena air minum si ayam.
Pemberian pakan pada alas koran ini berlangsung selama 7 hari, dan untuk pakan bisa langsung ditebar di lantai kandang.
Tetapi alangkah baiknya jika pemberian pakan tetap menggunakan wadah pakan khusus untuk ayam.
Setelah ayam berusia diatas 7 hari peternak dapat mengganti alas koran tersebut dengan alas sekam.
Tentu pada setiap alas sekam yang sudah basah atau kotor tetap harus diganti secara rutin.
Hal ini dilakukan agar ayam terhindar dari serangan penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri.
Apabila kandang jenis postal maka lantai bisa menggunakan sekam selama pemeliharaan dan dibersihkan atau dikeluarkan setelah panen total sekaligus cuci kandang.
Sementara jika kandang jenis panggung alas sekam biasanya digunakan selama masa brooding (Pemanas).
Ketika ayam di atas usia 21 hari alas sekam bisa diangkat sedikit demi sedikit tujuannya agar ayam tidak kaget sehingga semua bisa terangkat.
Dan untuk kotoran bisa langsung jatuh ke kolong kandang. Ketika masa brooding lantai kandang panggung dihamparkan terpal lalu ditaburi sekam atasnya.
Hal tersebut bertujuan supaya tidak berjatuhan ke kolong kandang.
Setelah mempelajari dari cara pemeliharaan ayam KUB pedaging.
Berikut ini mari kita melangkah ke pembahasan selanjutnya yakni, analisa usaha ayam KUB 1000 Ekor.
Analisa Usaha Ayam KUB 1000 ekor
Tujuan lain dilakukan analisis usaha ayam KUB ini yakni, untuk mengevaluasi usahanya tersebut menguntungkan atau tidak.
Karena diharapkan, pada setiap tindakan dalam melakukan usaha diharapkan mampu memberikan imbal balik dari pengorbanan yang telah dikeluarkan minimal sama atau impas.
Untuk mendapatkan nilai lebih diperlukannya efisiensi yang mana prinsipnya menekan usaha dengan biaya sekecil mungkin.
Karena pada tingkat hasil yang tetap atau menggunakan biaya tetap diperoleh hasil yang lebih banyak.
Suatu analisa ekonomi di dalam perhitungannya selalu melibatkan antara biaya dan penerimaan.
Baca juga : Bagaimana Manajemen Pemeliharaan Ayam KUB yang Benar?
Biaya merupakan jumlah modal yang harus dikeluarkan untuk melakukan pembayaran sumber daya.
Sedangkan penerimaan adalah pemasukan uang yang diterima dari hasil penjualan produksi.
1. Asumsi
- Usaha dimulai dengan pemesanan DOC KUB sejumlah 1000 ekor.
- Untuk luas kandang yang dibutuhkan berukuran 100 m2 (Lebar kandang 5 – 7, dengan panjang menyesuaikan kondisi lahan )
- Harga ayam kub per ekor usia panen Rp 40.000.
- Satu periode pembesaran KUB Pedaging membutuhkan waktu sekitar 70 – 75 hari (2,5 bulan).
- Satu siklus pembudidayaan selama 90 hari atau 3 bulan termasuk dalam pengosongan kandang, dan penyiapan masuk DOC selanjutnya sehingga dalam satu tahun ada 4 periode.
- Mortalitas atau tingkat kematian sekitar 5 %.
- Berat panen rata – rata 830 gram /ekor dengan FCR 2,7. Sehingga dalam pencapaian berat panen 830 gram /ekor membutuhkan pakan 2,3 kg /ekor.
- Pakan yang digunakan dalam ternak tersebut jenis pabrikan dan racikan sendiri.
- Lahan milik pribadi dan peternakan dikelola sendiri.
2. Biaya
a. Biaya Tetap
No. | Jenis Biaya | Harga (Rp) | Umur Ekonomi (Tahunan) | Penyusutan | Periode |
1 Tahun (Rp) | 1 Periode (Rp) | ||||
1 | Kandang Pembesaran ukuran 100 m² | 15.000.000 | 15 | 1.000.000 | 250.000 |
2 | Feeder troy 15 buah @14.000 | 210.000 | 5 | 42.000 | 10.500 |
3. | Tempat pakan kapasitas 5 kg 40 buah @20.000 | 800.000 | 5 | 160.000 | 40.000 |
4. | Tempat minum kapasitas dua galon 40 buah @22.000 | 880.000 | 5 | 176.000 | 44.000 |
5. | Pemanas Semawar | 500.000 | 5 | 100.000 | 25.000 |
6. | Terpal 1 rol | 1.000.000 | 5 | 200.000 | 50.000 |
Jumlah | 18.390.000 | 1.678.000 | 419.500 |
b. Biaya Variabel per periode
No. | Jenis Biaya | Satuan | Jumlah | Harga Satuan (Rp) | Total Biaya (Rp) |
1. | DOC KUB | Ekor | 1.000 | 8.000 | 8.000.000 |
2. | Complete Feed | karung/50 kg x 12 bulan | 450.000 | 5.400.000 | |
3. | Pakan Finisher | karung/50 kg x 34 karung | 400.000 | 13.600.000 | |
4. | Vaksin, vitamin, obat – obatan, sekam, gas elpiji | per ekor | 700 | 700.000 | |
Jumlah | 27.700.000 |
- Kebutuhan pakan 12 karung kapasitas 50 kg/karung didapatkan dari konsumsi pakan DOC – 1 bulan awal sebesar 0,6 kg/ekor x 1.000 ekor = 600 kg = 12 karung.
- Kebutuhan pakan 34 karung kapasitas 50 kg/karung didapatkan dari konsumsi pakan usia 1 bulan – panen sebesar 1,7 kg/ekor x 1.000 ekor = 1.700 kg = 34 karung.
- Angka 1,7 kg diperoleh dari kebutuhan pakan 2,3 kg/ekor/hari dikurangi konsumsi pakan selama 1 bulan awal 0,6 kg – 1,7 kg.
c. Biaya Total
Biaya Total = biaya tetap + biaya variabel
= Rp 419.500 + Rp. 27.700.000
= Rp 28.119.500
3. Penerimaan
Penerimaan = volume produksi x harga ayam kub perkilo 2021 (Jual)
= 788,5 kg x Rp 40.000/kg
= Rp. 31.540.000
4. Laba
Laba per periode = penerimaan – biaya total
= Rp. 31.540.000 – Rp 28.119.500
= Rp. 3.420.500
Laba per tahun = Laba per periode x 4 periode
= Rp. 3.420.500 x 4 periode
= Rp 13.682.000
5. Kelayakan Usaha
a. RC Ratio
RC = Total penerimaan : total biaya
= Rp. 31.540.000 : Rp 28.119.500
= Rp 1,12
Nilai 1,12 menunjukkan bahwa setiap rupiah biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,12.
b. Break Event Point (BEP)
BEP harga produksi = biaya total : jumlah produksi
= Rp 28.119.500 : 788,5 kg
= Rp 35.662/kg
Nilai Rp 35.662/kg menunjukkan bahwa titik impas usaha pembesaran ayam KUB pedaging sesuai perhitungan di atas tercapai jika harga ayam kub perkilo (ukuran konsumsi) Rp 35.662.
BEP volume produksi = Biaya total : harga jual per unit
= Rp 28.119.500 : Rp 40.000
= 703 kg
Nilai 703 menunjukkan bahwa titik usaha pembesaran ayam KUB pedaging tercapai saat jumlah KUB ukuran konsumsi yang terjual sebanyak 703 kg.
Bagi Anda yang tertaik untuk mengembangkan usaha ternak Ayam KUB, bisa dipesan di Hobiternak. Kami menyediakan DOC/ Bibit Ayam KUB usia baru saja menetas dan siap mengirimkan pesanan hingga keseluruh wilayah Indonesia (yang terjangkau kargo hewan).
Silakan hubungi Customer Service kami berikut ini untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya:
WHATSAPP/TELPON/SMS
CS 2
0812-4648-2525
CS 3
0813-6330-7506