Ini adalah Analisis Budidaya Bebek Pedaging dan Petelur
Analisis budidaya bebek pedaging dan petelur perlu dilakukan sebelum mengambil keputusan dalam memilih jenis ternak bebek.
Kebutuhan konsumsi daging dan telur bebek di masyarkat yang terus meningkat membuka peluang baru untuk ternak bebek.
Budidaya bebek pedaging maupun petelur bisa dibilang menguntungkan.
Biasanya untuk bebek pedaging kurang dari 60 hari sudah mampu memanen keuntungannya.
Sedangkan untuk bebek petelur dengan usia bebek diatas 5 bulan biasanya sudah siap produksi.
JUAL Bibit/DOD Bebek Pedaging & Petelur
Siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia “BERGARANSI”
Membuat analisis agar bisa mengetahui persiapan modal yang harus disiapkan.
Untuk analisis usaha ternak bebek secara lengkap terdiri dari biaya membeli bebek, biaya pembuatan kandang, biaya pakan, pendapatan ternak bebek, dan lain-lain.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah analisis untuk usaha bebek petelur dan analisis budidaya bebek pedaging.
Analisis ternak bebek petelur 100 ekor
Perkiraan :
- Harga bebek petelur umur 6 bulan @Rp 90.000 x 100 ekor total Rp 9.000.000
- Kandang di lahan sendiri dengan ukuran 250 meter
- Masa pemeliharaan 12 bulan
- Harga telur Rp 1.700/ butir
- Harga pakan buatan sendiri Rp 2.000/ kg (nasi aking dan dedak)
- Tingkat kematian bebek petelur 2 %
- Produktivitas 65%
- Masa pakai kandang 5 tahun
- Penggunaan pakan per 100 ekor sebanyak 13 kg
- Gaji pegawai untuk 1 orang Rp 800.000/ bulan
- Harga bebek petelur afkir Rp 70.000/ ekor
Investasi :
Kandang dan peralatan untuk 5 tahun Rp 3.000.000
Ternak bebek petelur 100 ekor @ Rp 90.000 = Rp 9.000.000
Total investasi Rp12.000.000
Biaya operasional
Penyusutan kandang Rp 3.000.000/60 = Rp 50.000
Penyusutan ternak bebek 100 ekor @ Rp 9000.000 – Rp 7.000.000/ 12 = Rp 166.666,7
Biaya pakan 1 x 13 kg @ Rp 2.000 x 30 = Rp780.000
Listrik dan air perbulan = Rp140.000
Gaji karyawan per bulan = Rp 800.000
Total Biaya operasional = Rp 1.936.666,7
Pendapatan per bulan
Telur 65% x 100 x 30 @ Rp.1.700 = Rp 3.315.000
Ternak bebek pedaging afkir 98 @ Rp70.000/12 = Rp 571.666,7
Total pendapatan Rp 3.886.666,7
Keuntungan per bulan
Total pendapatan = Rp 3.886.666,7
Total biaya operasional = Rp 1.936.666,7
Keuntungan Rp 1.900.000
Analisis budidaya bebek pedaging 100 ekor
Perkiraan :
- Harga bebek pedaging afkir Rp 70.000/ ekor
- Berat rata-rata 1 bebek sekitar 1,2 kg
- Masa pemeliharaan 12 bulan
- Tingkat kematian bebek pedaging 2 %
MODAL INVESTASI
- Buat kandang bebek (4mx4m) untuk 5 tahun Rp 3.000.000
- Sewa lahan 1 tahun Rp 2.000.000
Total investasi Rp 5.000.000
MODAL KERJA
- Beli DOD 100 ekor x Rp. 7800 = Rp 780.000
- Pakan 5 kg/bebek/bulan x Rp. 3.250/kg x 100 ekor x 1 bulan = Rp 1.625.000
- Biaya vaksin dan vitamin = Rp 500.000
- Upah tenaga kerja per bulan = Rp 850.000
- Penyusutan kandang 3.000.000/60 = Rp 50.000
- Penyusutan sewa lahan (1 tahun) = Rp 166.666,7
- Biaya listrik dan air = Rp 140.000
- Biaya lain-lain = Rp 200.000
Total modal kerja Rp 4.311.666,7
PEMASUKAN
98 ekor x 1,2 kg x Rp 70.000 = 8.232.000
Laba = Rp 8.232.000 – 4.311.666,7
= Rp 3.920.333,3
Memelihara bebek pedaging, kita bisa beralih dari metode penggembalaan ke sistem pemeliharaan intensif.
Pemeliharaan intensif dianggap lebih baik karena memberikan kontrol yang lebih tinggi terhadap pakan, kesehatan, dan pertumbuhan bebek.
Selain itu, dengan sistem ini, bebek terlindungi dari cuaca ekstrem dan predator, sehingga tingkat kematian lebih rendah dan hasil produksi lebih optimal.
Ternak bebek pedaging intensif, yaitu dengan cara beternak tanpa menggunakan air.
Jika dibandingkan dengan cara penggembalaan, pemeliharaan dengan cara ini dibilang lebih menguntungkan.
Tetapi untuk biaya pakan yang harus dikeluarkan dalam sistem intensif ini lebih banyak dari pada yang sistem semi intensif (bebek hanya diberikan makan seadanya dan bisa digembalakan agar bisa mencari tambahan makananan sendiri) atau sistem tradisional (bebek hanya digembalakan saja).
Dan biaya yang dikeluarkan itu juga akan sebanding dengan hasil yang diterima.
Untuk pakan bebek di beberapa tempat mudah dicari di sekitar rumah ataupun di area persawahan.
Misalkan saja: cacing, ikan-ikan kecil yang berasal dari sungai, kangkung, dan beberapa tumbuhan lainnya.
Dalam merintis usaha baru, pasti yang diharapkan adalah keberhasilan, tetapi tidak sedikit yang mengalami kegagalan di tengah jalan.
Ibarat kata dalam usaha itu cocok-cocokan, misalkan saja ada orang yang lebih cocok beternak kambing atau sapi kemudian mencoba beralih untuk beternak itik atau ayam maka yang akan diperoleh kerugian.
Begitupun dengan usaha bebek, risiko ternak bebek pedaging tidak sebesar saat menjalankan ternak bebek petelur.
Apabila usaha ini telah berjalan selama sekitar 5-6 minggu, sebaiknya dilakukan analisis mendalam terhadap kinerja usaha.
Jika hasil analisis menunjukkan potensi kerugian atau hasil yang kurang memuaskan, akan lebih bijak untuk mempertimbangkan penutupan usaha.
Dengan demikian, kerugian yang dialami dapat diminimalkan hanya dalam waktu 5-6 minggu.
Namun, untuk usaha beternak bebek petelur, kita perlu menunggu sekitar 7 bulan untuk mengetahui apakah usaha tersebut menghasilkan keuntungan atau tidak.
Jika hasilnya ternyata negatif, tentu kita bisa membayangkan seberapa besar kerugian yang harus ditanggung.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki pengetahuan yang memadai sebelum memulai usaha.
Selain itu, dukungan dari niat yang kuat, ketekunan, dan ketabahan, insya Allah akan membawa hasil yang bermanfaat.
Apabila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut tentang beternak bebek pedaging atau petelur, tim hobiternak.com dengan senang hati siap membantu Anda kapan saja.
Tim Custiomer Service siap Anda hubungi kapan saja di jam kerja untuk keperluan konsultasi.
Kami dari hobiternak.com menyediakan berbagai jenis bibit bebek, yaitu: peking, hibrida, dan mojosari.
Jangkauan pengiriman bisa ke seluruh wilayah Indonesia yang terjangkau oleh kargo hewan.
Cek harga dan lokasi hubungi Customer Service kami di bawah ini:
WHATSAPP/TELPON/SMS
CS 2
0812-4648-2525
CS 3
0813-6330-7506
*Krisna Verawati*