Ayam Bertelur Tanpa Pejantan, Kok Bisa???

Ayam Bertelur Tanpa Pejantan, Kok Bisa??? 

Ayam produksi tengah merajalela dan menjadi primadona di kalangan para peternak di Indonesia.

Di dunia peternakan, pasti sudah tidak asing lagi kita dengar tentang ayam produksi.

Ayam produksi sendiri cukup beragam, ada ayam yang khusus dijadikan sebagai ayam petelur, ada yang diternak sebagai ayam pedaging, dan tak kalah juga ayam produksi yang memiliki manfaat keduanya baik sebagai petelur maupun pedaging atau dwiguna.

Apa saja ayam itu?

Pasti sudah terlintas di pikiran kita seperti ayam petelur, ayam broiler, ayam pejantan, ayam kampung joper, ayam kampung asli, hingga ayam kub.

Ya memang benar beberapa jenis ayam tersebut cukup akrab di telinga kita bahkan bisa juga peternak yang membudidayakan salah satu ayam yang sudah disebutkan berada tidak jauh dari tempat yang kita tinggali. 

Walaupun sudah cukup akrab apa sudah pernah terpikir darimana mereka mendapat bibitnya padahal peternak yang menggeluti kegiatan ini cukup beragam kapasitas ternak yang dimiliki baik skala kecil menengah hingga skala besar.

Apakah mungkin pembibit dalam satu waktu dapat menghasilkan bibit dengan jumlah yang sangat besar toh sebelum mengeluarkannya untuk siap dikirim tentu melalui serangkain prosesnya.

Salah satunya bagaimana mereka mendapat telur fertil yang bisa ditetaskan secara massal guna untuk mendapat hasil yang seragam dan ini tidak mungkin pula bagi pembibit besar mendapatkan telur fertil yang berasal dari perkawinan alami yang mana perlu waktu yang cukup lama bukan?

Ada beberapa jenis ayam produksi yang bisa bertelur tanpa adanya ayam yang berjenis kelami jantan | Gambar 1
Ada beberapa jenis ayam produksi yang bisa bertelur tanpa adanya ayam yang berjenis kelami jantan | Gambar 1

Sebagai contoh bibit ayam petelur, saat pemasaran nantinya menggunakan bok atau kotak yang berisi 100 ekor dan dimana 1 bok tersebut akan terdapat betina semua dengan siap telur pada usia 4 bulan dan bibit jantan ayam petelur dipasarkan.

Bagaimana ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan, bukankah secara umum kandang ayam petelur yang digunakan saat proses pemeliharaan merupakan kandang baterai yang populasinya hanya 1 atau 2 ekor saja?

Mengapa tidak dicampur dengan bibit ayam petelur jantan?

Benar karena DOC yang diprediksi sebagai betina akan dipasarkan sebagai bibit ayam petelur, sedangkan DOC yang diprediksi jantan akan dipasarkan sebagai bibit ayam pejantan (pedaging).

Mari kita pelajari lebih lanjut dan apa yang sudah dibahas, dapat mengundang sebuah pertanyaan seperti “ayam betina bisa bertelur tanpa adanya ayam jantan, kok bisa?”

Jawabannya tentu saja bisa!

Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kenapa ayam bertelur bisa tanpa ayam pejantan.

Pasalnya, dengan pakan yang nutrisi nya terpenuhi sebagian besar betina bisa menghasilkan telur tanpa adanya perkawinan dengan pejantan.

Pada umumnya ayam akan memasuki masa produksi dengan ditandai sudah berusia 7 hingga 8 bulan meskipun nanti bisa dipengaruhi beberapa faktor seperti pakan dan nutrisi, kesehatan, mental, juga fisiknya.

Baca Juga!  Ketahui 6 Dampak Bau Kotoran Ayam Petelur & Solusinya

Namun ayam kawin khususnya bagi betina bisa kita lihat ketika sudah menunjukkan beberapa ciri seperti:

  1. Badan yang sudah besar dan berisi
  2. Mengeluarkan kokok yang khas untuk menarik perhatian jantan
  3. Betina yang masih mengasuh anak, akan mulai mematuk si anak untuk menandakan jika ingin segera dipisah
  4. Di bagian bawah kloaka lebih besar seperti mengembang
  5. Saat punggung betina dipegang ada yang langsung menungging sebagai cara untuk menunjukkan jika sudah siap kawin
  6. Lebih akur dengan betina lainnya
  7. Saat mencari makan lebih suka berkumpul dengan ayam jantan 
Ini adalah contoh perkawinan ayam secara alami | Gambar 2
Ini adalah contoh perkawinan ayam secara alami | Gambar 2

Baca juga : Trik Jitu Ternak Ayam Saat Musim Hujan Tiba

1. Kawin alami

Perkawinan ini dilakukan secara alami bagi betina dan pejantan karena sudah memiliki kematangan reproduksi.

Ditandai saat ayam jantan menaiki tubuh betina guna memasukkan sperma kedalam vagina ayam betina.

Karena bersifat alami maka, tidak ada campur tangan manusia.

Saat betina siap kawin akan menunjukkan tingkah laku yang bertujuan untuk menarik perhatian pejantan.

2. Kawin semi alami

Cara perkawinan ini biasa dilakukan ketika betina belum ada kesiapan untuk dikawini oleh pejantan sehingga membutuhkan bantuan manusia.

Caranya si betina akan dipegang dengan posisi di dudukkan ke lantai sehingga jantan dapat mengawini secara alami.

Namun, perlu kita perhatikan bahwa cara ini tepat jika ayam betina sudah jinak.

3. Kawin suntik

Kawin suntik atau inseminasi buatan merupakan langkah perkawinan jantan dan betina dimana sistem kawin ini manusia memiliki andil di dalamnya.

Nantinya sperma dari pejantan diambil kemudian dimasukkan kedalam organ reproduksi indukan untuk dibuahi.

Tujuan kawin suntik supaya, ayam betina dapat menghasilkan telur lebih banyak dan adanya keseragaman produksi dalam waktu singkat. 

Sistem perkawinan dengan sistem inseminasi buatan ( kawin suntik ) banyak diambil oleh peternak besar guna menghemat waktu.

Bagaimana jadinya jika masih menggunakan cara alami maupun semi alami.

Kedua cara ini memiliki waktu yang lebih lama dan disamping itu risiko terjadinya ketidakseragaman produksi tentu akan lebih besar.

Ini juga berlaku saat proses penyediaan doc ayam petelur.

Apakah ayam petelur kawin?

Tentu saja untuk menghasilkan telur yang fertil perlu adanya perkawinan hanya saja dengan sistem kawin suntik atau inseminasi buatan.

Pengaruh bagi ayam bertelur melalui sistem kawin maupun tidak tentu akan berdampak pada telur yang dihasilkan.

Kita sudah sering mendengar telur fertil dan infertil.

1. Telur fertil

Telur ini berasal dari betina yang sudah melakukan perkawinan/ dibuahi pejantan.

Sehingga ada peluang untuk ditetaskan sebagai bibit dan dibesarkan.

2.  Telur infertil

Telur infertil telur yang berasal dari betina dimana telur tanpa dibuahi pejantan.

Jadi ayam betina bertelur tanpa ayam jantan yang bisa terjadi karena pemberian pola pakan yang baik.

Sistem reproduksi ayam sendiri terdiri dari dua sel yaitu sel ovarium dan saluran telur.

Baca Juga!  Lihat Perbedaan Kandang Postal Litter & Kandang Postal Panggung!

Sel ovarium mempunyai dua ovarium.

Meskipun demikian, keduanya tidak berfungsi secara bersamaan dan biasanya salah satunya akan menyusut sehingga tidak akan berfungsi.

Lalu berapa lama ayam bertelur?

Lama ayam bertelur pada dasarnya membutuhkan beberapa tahap.

Dalam pengembangan telurnya kurang lebih memerlukan waktu sekitar 24 hingga 28 jam.

Dalam kurun waktu tersebut ada beberapa tahap untuk sampai telur dikeluarkan oleh betina tersebut. 

  1. Kuning telur terbentuk di dalam sel ovarium sampai siap. Kemudian diteruskan ke saluran pertama telur atau sel infundibulum. Di dalam sel ini akan terjadi pembuahan bila ada suatu perkawinan.
  2. Apabila sudah melalui proses kawin sperma akan masuk ke sel infundibulum untuk membuahi kuning telur dan dilepaskan ke sel ovarium.
  3. Putih telur akan terbentuk dengan waktu kurang lebih 30 menit. Pada 3 jam berikutnya albumin akan mengental menjadi setengah bagian dan terus bergerak.
  4. Di dalam tanah genting nantinya telur akan berhenti. Disini membran kulit dalam dan luar terbentuk. Albumin terus bergerak dalam kurun waktu satu hingga dua jam cangkang telur ikut terbentuk. 
  5. Selanjutnya memasuki rahim selama 18 hingga 24 jam diikuti kulit luar yang keras terus berkembang.
    Cangkang yang terbentuk didorong oleh vagina untuk dikeluarkan melalui kloaka atau lubang posterior. 

Baca juga : Penting!!! Menjaga Kualitas Air di Peternakan

Telur yang dikeluarkan akan diamati oleh peternak, dalam waktu ini sebenarnya telur yang dibuahi pejantan atau tidak sebenarnya tidak jauh berbeda toh dari segi rasa, kandungan nutrisi hingga konsistensinya juga sama.

Hanya saja proses atau tahap berikutnya untuk memastikan telur tersebut dari betina yang melalui proses kawin atau tidak memang perlu dilakukan beberapa cara.

Sebelum itu kita perlu mengetahui lebih detail  faktor yang menyebabkan telur infertil sebagai berikut

  1. Indukan memiliki fisik yang tidak sehat
  2. Indukan memiliki masalah pada nutrisinya
  3. Faktor lingkungan
  4. Faktor genetik dari indukan ayam 

Telur yang fertil selanjutnya bisa dierami oleh betina selama 21 hari dan bisa dengan mesin penetas, jika memang ayam betina tidak mau mengerami telurnya dengan waktu pengeraman yang juga sama.

Meskipun dalam kenyataannya, unggas khususnya ayam cenderung memiliki sifat mengeram.

1. Proses candling (peneropongan telur)

Cara ini bisa dilakukan baik sebelum masa penetasan maupun sedang proses penetasan.
Telur diambil kemudian diteropong menggunakan senter.

Jika di dalam kosong sudah dipastikan telur tidak ada embrio atau infertil. 

Proses peneropongan telur untuk memperlihatkan apakah ada embrio didalam telur tersebut | Image 3
Proses peneropongan telur untuk memperlihatkan apakah ada embrio didalam telur tersebut | Image 3

2. Memasukkan telur kedalam gelas atau wadah yang diisi air

Cara kedua ini bisa dilakukan untuk telur yang akan ditetaskan atau sebagai bibit.
Biasanya telur yang berusia lebih dari 7 hari akan turun kualitasnya dibandingkan dengan telur yang masih berusia 1-5 hari.

Semakin mengapung maka fertilitas guna ditetaskan sebagai bibit peluangnya akan semakin rendah.

Dengan memasukkan telur ke dalam gelas yang berisi air bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahi apakah telur tersebut fertil atau tidak | Gambar 4
Dengan memasukkan telur ke dalam gelas yang berisi air bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahi apakah telur tersebut fertil atau tidak | Gambar 4

Itulah sedikit penjelasan mengapa ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan.
Semoga bermanfaat, salam hobi ternak..

Dan jika Anda berminat untuk memesan jenis ayam produksi seperti broiler, petelur, kampung asli, kampung super, pejantan atau jenis lainnya bisa hubungi hobiternak.com .
Kami siap mengirimkan ke seluruh wilayah Indonesia menggunakan kargo hewan terpercaya. Untuk pemesanan silahkan hubungi nomor dibawah ini : 

WHATSAPP
TELPON
SMS

CS 1
0813-6330-7506

CS 2
0895-6127-93491

CS 3
0812-2028-8686

Promo DOC KUB
5/5 - (16 votes)
Pak Agus dan hobiternak.com

Agus Harianto S.Pt & Hobi Ternak Team 9

Tim hobiternak.com dalam penulisan artikel nya di dukung oleh Bapak Agus Harianto S.Pt, beliau sosok senior di dunia peternakan di Indonesia alumni Fakultas Peternakan dan bersinergi dengan Akademisi lainya. Kami senantiasa berikhtiar berbagi tulisan yang bermanfaat.

Komentar, kritik dan saran yang membangun sungguh merupakan energi positif bagi kami.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

× GRATIS Konsultasi atau order via WA