Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok dan Tips Pemeliharaannya

Keberadaan ikan lele saat ini menempati posisi tersendiri di kalangan masyarakat.

Banyak masyarakat yang gemar mengonsumsi ikan yang berpatil ini.

Kandungan gizi yang tinggi terutama proteinnya bisa menjadi alternatif selain mengonsumsi daging.

Permintaan pasar dan masyarakat akan ikan lele juga bisa dikatakan cukup tinggi.

Maka dari itu banyak juga orang yang tertarik untuk memulai usaha dengan berbudidaya ternak ikan lele.

Perawatan dan pemeliharaan yang relatif mudah, menjadi faktor pilihan para peternak selain permintaan pasar yang tinggi.

Ikan lele juga memiliki daya tahan hidup atau survival yang baik, tidak mudah terserang penyakit, dan cepat masa panennya.

Peluang Usaha Ternak Ayam Pedaging & Petelur

Siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia “BERGARANSI”

Sebelum memulai budidaya ikan lele, tentunya ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.

Kolam menjadi hal utama yang harus ada sebelum kegiatan ternak dimulai.

Terdapat banyak pilihan kolam yang bisa digunakan untuk beternak oleh para peternak.

Seperti kolam tanah, kolam terpal, kolam tembok atau beton, maupun dengan kolam bioflok.

Dalam pembahasan kali ini kita akan menjelaskan mengenai bagaimana cara budidaya ikan lele di kolam tembok.

Apakah cara budidaya ikan lele di kolam tembok akan mudah dilakukan? Simak penjelasan berikut mengenai cara-cara untuk membuat kolam tembok atau beton.

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok | cover
Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok | cover

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok untuk Pemula

A. Pembuatan Kolam Tembok / Beton

Kolam tembok adalah kolam permanen yang dibangun dengan bahan utama semen dan pasir.

Banyak para peternak ikan lele yang memilih menggunakan kolam tembok karena lebih tahan bocor dan awet dari pada kolam terpal ataupun kolam tanah.

Cara budidaya ikan lele di kolam tembok juga mudah untuk dilakukan.

Namun dalam pembuatan kolam tembok memerlukan budget yang lebih pada saat proses pembuatannya.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak mengenai persiapan dalam membuat kolam.

1. Persiapan Pembuatan Kolam

Kolam beton dibuat dari campuran semen dan pasir serta kerangka besi.

Anda bisa menyesuaikan ukuran kolam sesuai keinginan anda. Tetapi yang perlu diingat, dalam pembuatan konstruksi kolam lele tembok / beton pada bagian dasar kolam dibuat agak miring dari arah pemasukan air ke arah pengeluaran air.

Hal tersebut ditujukan agar memudahkan saat menguras air kolam dan membersihkan endapan pakan ataupun lumpur.

Buat juga kemalir atau parit ditengah kolam untuk memudahkan saat proses panen.

Setelah konstruksi kolam beton siap, diamkan selama beberapa hari hingga kering.

Kemiringan dasar kolam |  image 2
Kemiringan dasar kolam | image 2

2. Pengeringan Kolam

Kolam beton harus dipastikan kering sempurna. Setelah kolam kering, kolam harus dilakukan sterilisasi terlebih dahulu.

Yaitu dengan mengisi air kolam sebanyak separuh dari tinggi kolam lalu masukanlah beberapa batang pohon pisang.

Biarkan batang pohon pisang tersebut mengapung di dalam kolam hingga membusuk.

Kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 2 minggu agar batang pohon pisang membusuk.

Tujuan dari dilakukannya hal tersebut adalah untuk menghilangkan racun dan sisa zat kimia yang terkandung di dalam konstruksi kolam beton.

Baca Juga!  Testimoni Salah Satu Pelanggan Kami Bapak Dr. Yulius Anggana di Tuban 

Kolam beton yang langsung diisi air dan dimasuki bibit ikan lele akan terasa panas bagi lele dan bisa menyebabkan kematian.

Batang pohon pisang mengandung zat yang bisa menghilangkan racun yang terdapat pada konstruksi kolam beton baru.

Jika sudah 2 minggu dan batang pohon pisang membusuk, angkat dari kolam dan bersihkanlah air kolam.

Keringkan kolam dan kita akan masuk ke dalam tahap pemupukan.

3. Pemupukan Kolam

Apabila kolam sudah kering setelah dibersihkan dari batang pohon pisang yang membusuk, maka anda harus menaburi dasar kolam dengan pupuk.

Anda bisa menggunakan pupuk kompos, kotoran kambing, maupun kotoran sapi yang dicampur dengan tanah.

Penaburan pupuk kompos tersebut bertujuan untuk menyiapkan tumbuhnya pakan alami bagi ikan lele seperti plankton, dan cacing kecil.

Karena tanah adalah media utama bagi pertumbuhan makhluk hidup dan ditambah dengan pupuk kompos maka pertumbuhan plankton bisa lebih subur.

Selain itu, pemupukan pada kolam tanah juga berfungsi untuk membunuh bibit penyakit dan meningkatkan pH tanah.

Taburkan pupuk kompos yang telah dicampur dengan tanah ke dasar kolam hingga perkiraan ketinggian 10 – 15 cm.

Baca juga : Pakan Ikan Lele yang Harus Anda Ketahui Sebelum Beternak Lele

4. Pengisian Air

Setelah kolam dipupuk, kolam diisi ari setinggi kira-kira 30 cm kemudian diamkan selama 3 hari.

Selama di diamkan, kolam akan tersinari oleh cahaya matahari. Jadi pertumbuhan plankton dan biota air lainnya akan lebih baik.

Setelah di diamkan selama 3 hari, maka tambahlah ketinggian air.

Tinggi air sekitar 90 – 100 cm tergantung dengan kedalaman kolam.

Lalu biarkan lagi selama 3 hari dengan menambah komponen di perairan kolam seperti tanaman eceng gondok.

Tiga hari kemudian, barulah mulai untuk menebarkan bibit lele anda.

Nah, untuk persiapan kolam telah kita bahas. Selain persiapan kolam, ada beberapa hal lagi yang harus di perhatikan untuk memulai berternak lele.

Berikut tahapan dalam memulai beternak lele dan hal yang harus diperhatikan dalam beternak lele.

B. Pemilihan Bibit

Hal yang penting dalam beternak ikan lele selain persiapan kolam adalah mengenai bibit yang akan dibesarkan.

Untuk menghasilkan hasil panen lele yang baik maka bibit yang dipilih harus baik juga.

Ciri-ciri bibit yang baik adalah gerakannya lincah, tidak ada cacat pada tubuhnya,  kulitnya mengkilap tidak ada bercak, serta ukurannya seragam.

Pemilihan Bibit Ikan Lele yang Baik | image 1
Pemilihan Bibit Ikan Lele yang Baik | image 1

C. Penebaran Bibit

Setelah anda memastikan bahwa bibit yang anda pilih berkualitas baik, maka tugas anda selanjutnya adalah memasukkan bibit tersebut ke dalam kolam.

Ada satu hal yang harus anda perhatikan saat akan memasukkan bibit lele ke dalam kolam.

Yaitu jangan sampai anda langsung memasukkan semua bibit ke dalam kolam, karena lele perlu beradaptasi terlebih dahulu.

Suhu air dari dalam jerigen tempat bibit lele tentunya berbeda dengan suhu air di dalam kolam.

Jika anda memasukkannya langsung ke dalam kolam, bibit lele akan kaget dan bisa menjadi stress.

Jadi yang harus anda lakukan adalah dengan memasukkan bibit lele beserta wadah ataupun jerigen bawaannya ke dalam kolam lalu biarkan selama 15 sampai 30 menit.

Baca Juga!  Ikan Lele Sangkuriang dan Cara Pembudidayaannya

Jangan anda paksa agar bibit lele keluar, tetapi biarkanlah bibit-bibit tersebut keluar dengan sendirinya.

Yaitu dengan memiringan wadah atau jerigen setelah 15 sampai 30 menit, maka lele akan keluar sendiri dan tidak akan kaget dengan suhu dia air kolam.

Baca juga : Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah dan Tips Pemeliharaannya

D. Pemberian Pakan

Ikan lele termasuk ke dalam golongan karnivora. Pakan ikan lele juga termasuk mudah.

Anda harus memberikan pakan yang mengandung protein tinggi, mineral, vitamin, dan gizi lainnya.

Saat lele masih dalam bentuk bibit, anda bisa memberikan pakan berupa pelet yang dalam bentuk scrumble atau butiran.

Pakan alami juga sudah tersedia di dalam kolam, seperti plankton-plankton dan cacing kecil.

Tetapi anda tetap harus memberikan pakan tambahan agar lele-lele anda tumbuh berkembang dengan baik.

Saat lele sudah agak besar, anda bisa memberikan pelet yang sesuai dengan ukuran tubuhnya.

Terdapat juga pakan alternatif yang bisa anda berikan untuk menghemat budget.

Lele-lele anda bisa diberi makan dengan ikan rucah, bekicot yang dicacah, campuran daun singkong dengan pelet, ataupun campuran pelet dan bekatul.

Pelet menjadi bahan pakan ternak lele yang banyak digunakan oleh masyarakat | image 3
Pelet menjadi bahan pakan ternak lele yang banyak digunakan oleh masyarakat | image 3

Perlu anda ingat, ikan lele merupakan hewan yang kanibal.

Apabila ia sedang lapar dan tidak ada makanan maka ia akan memangsa temannya terutama yang berukuran lebih kecil.

Jadi anda harus tepat waktu dan rutin dalam memberi pakan lele.

Apabila dalam sehari tiga kali memberi pakan, maka untuk seterusnya juga dalam frekuensi yang sama dan waktu yang sama.

Tetapi untuk lele yang masih dalam bentuk bibit, pemberian pakan tambahan harus lebih sering frekuensinya.

Karena bibit lele akan lebih mudah untuk merasa lapar.
Untuk mengetahui berapa jumlah pakan yang harus anda berikan setiap harinya, anda bisa melihat dengan meninjau perkembangan lele setiap 10 hari sekali.

Karena semakin lele besar, pakan yang diberikan akan sedikit. Jangan sampai anda berlebihan dalam memberikan pakan, karena jika ikan lele sudah kenyang ia tidak akan memakan pelet yang masih ada di dalam kolam.

Pakan alternatif lele dari daun singkong | image 4
Pakan alternatif lele dari daun singkong | image 4

E. Pemeliharaan

Agar lele peliharaan anda tetap dalam kondisi sehat dan baik, selain manajemen pakan anda juga harus memperhatikan tentang manajemen pengelolaan air.

Rutinlah dalam menguras kolam, jangan sampai ada endapan pakan di dasar kolam.

Karena endapan pakan mengandung zat amonia yang bisa menyebabkan lele menjadi mati.

Apabila sudah tercium aroma busuk, gantilah air kolam. 
Pasang strimin pelindung pada pipa ataupun pintu pemasukan dan pengeluaran air agar hama pemangsa lele seperti musang air dan linsang tidak bisa masuk. 

Baca juga : Jenis Ikan Lele yang Banyak di Budidayakan di Indonesia

F. Panen

Setelah melewati masa pemeliharaan selama 2,5 sampai 3 bulan, maka lele telah siap dipanen.

Dua minggu sebelum masa panen tiba, frekuensi atau jumlah pakan yang diberikan agak sedikit dikurangi.

Gunakanlah alat pelindung tangan berupa sarung tangan untuk melindungi tangan anda dari patil lele.

Kuras dahulu air kolam hingga menyisakan ketinggian air setinggi kurang lebih 10 cm dan mulailah menangkap lele menggunakan jaring.

Lele siap panen biasanya dalam satu kilogram lele berisi 5 – 9 ekor lele.

Ikan Lele yang Siap Panen | image 5
Ikan Lele yang Siap Panen | image 5

Nah, itu tadi adalah tahapan atau cara budidaya ikan lele di kolam tembok. Bagaimana, cukup mudah kan? Selamat memulai berbudidaya ikan lele.

4.6/5 - (18 votes)
Pak Agus dan hobiternak.com

Agus Harianto S.Pt & Hobi Ternak Team 9

Tim hobiternak.com dalam penulisan artikel nya di dukung oleh Bapak Agus Harianto S.Pt, beliau sosok senior di dunia peternakan di Indonesia alumni Fakultas Peternakan dan bersinergi dengan Akademisi lainya. Kami senantiasa berikhtiar berbagi tulisan yang bermanfaat.

Komentar, kritik dan saran yang membangun sungguh merupakan energi positif bagi kami.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

× GRATIS Konsultasi atau order via WA