Perlu kita ketahui bahwa dalam memperlancar peternak dalam mengembangkan usaha budidaya hewan ternak terutama unggas.
Peternak perlu melakukan adanya inovasi baru dalam memajukan produktifitas hewan ternak, terutama dalam hal perkembangbiakan.
Semakin tinggi tingkat perkembangbiakan unggas terutama dalam produktifitas telur tentu akan mempercepat siklus pertumbuhan anak ayam.
Sehingga potensi yang keuntungan yang dihasilkan peternak juga akan menjadi tinggi.
Selama ini peternak harus menunggu proses pengeramana ayam selama 21 hari hingga kemudian menetas menjadi seekor anak ayam atau bisa disebut sebagai DOC.
Peternak juga sering kali menemukan hambatan dalam proses penetasan secara alami ini, mulai dari telur ayam yang dipatuh indukannya sendiri dan pecah.
Nah untuk memngatasi hal tersebut kini peternak mulai menciptakan inovasi baru dalam proses penetasan telur. Yakni, dengan menggunkan mesin penetas.
Apakah Anda tau apakah itu mesin penetas ? Mesin penetas adalah sebuah alat bantu yang menciptakan suatu kondisi atau lingkungan agar telur dapat dierami tanpa menggunakan indukan.
Mesin penetas tersebut memiliki suhu yang dapat disesuiakan dengan keadaan indukannya.
Fungsi mesin inilah yang akan mengambil alih peran seekor induk pada saat mengerami telur – telur nya secara alami.
Apa Saja Kegunaan Mesin Penetas Telur ?
Pada umumnya mesin ini tidak hanya digunakan untuk menetaskan telur unggas saja loh.
Tetapi ternyata bisa digunakan untuk menetaskan telur – telur reptil juga.
Mesin ini juga sangat memudahkan peternak dalam mengembagkan usaha budidaya ternak unggas.
Tanpa adanya indukan mesin ini juga dapat mendukung perkembangbiakan sel telur selama di dalam cangkang.
Didalam mesin penetas harus disediakan lampu bohlam, gunanya agar sebagai penganti suhu tubuh indukan.
Umumnya telur ayam akan menetas setelah memasuki usia 21 hari, sedangkan pada jenis unggas lainnya ada yang membutuhkan waktu yang singkat bahkan ada juga yang membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dengan menggunakan mesin penetas peternak mampu menetaskan telur dengan jumlah yang banyak.
Hasilnya tentu sangat bisa diandalkan dibanding dengan menggunakan proses pengeraman secara alami.
Ketika telur ayam tersebut dipisahkan dengan indukan dan diletakan di dalam mesin penetas.
Ayam tersebut akan kembali menghasilkan telur tanpa harus menunggu proses pengeraman selama 21 hari lamanya.
Jika peternak tetap menggunakan proses alami tersebut tentu peternak akan kehilangan banyak waktu dan peluang yang menguntungkan untuk mendapatkan bibit anakan yang baru.
Dengan menggunakan mesin penetas telur ini peternak juga dapat menggunakan cara membuat mesin penetas telur mini.
Cara ini dapat dibuat dengan bahan yang murah dan terjangkau. Mulai dari bahan stensil, kayu, besi, strofoam dan bahan murah lainnya seperti kardus.
Lalu apa saja keuntungaan yang diperoleh dengan membuat mesin penetas telur sendiri ?
Dengan membuat mesin penetas sendiri ternyata cukup banyak keuntungan dan manfaat yang diperoleh.
Yakni peternak dapat mengemat biaya pembuatan. Dapat mengetahui cara kerja mesin penetas.
Peternak juga bisa mengatur jumlah kapasitas telur yang diinginkan di dalam mesin penetas.
Pertenak juga dapat mengetahui kekurangan serta kelebihan cara kerja mesin penetas sederhana yang telah dibuat.
Selain itu peternak juga dapat melindungi ayam dari ancaman predator yang berpotensi merusak telur dan juga indukan.
Baca juga :
- Daftar Harga Mesin Penetas Telur Murah
- Jual Mesin Penetas Semi Otomatis untuk Menetaskan Telur Unggas
- Cara Penetasan Telur Ayam Kampung Super dengan Menggunakan Mesin Penetas
Bagaimana Cara Membuat Mesin Penetas Telur ?
Mesin Penetasan telur dibuat agar bisa memberikan keadaan lingkungan yang menyerupai dengan keadaan suhu tubuh indukannya.
Dengan demikian cara kerja mesin penetas telur harus dibuat dengan empat faktor penting, yakni suhu/ temperatur, kelembaban, jumlah pemutar telur dan juga ventilasi.
1. Suhu
Pada mesin penetas peternak juga harus menyesuaikan suhu yang ada di dalam mesin penetas dengan keadaan induk aslinya.
Keseimbangan suhu di dalam mesin penetas dapa dideteksi dengan menggunakan pemantauan alat ukur yang dipasang di dalam ruangan.
Alat ini bermana Termostat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur suhu dalam ruangan.
Dalam pengaturan suhu ruangan di dalam mesin penetas peternak biasanya menggunakan suhu rata – rata 37 – 38 derajat celcius.
Namun ada juga yang menggunakan suhu mulai dari 36 – 40 derajat.
Hal ini juga perlu upaya percobaan terlebih dahulu, karena setiap daerah bisa berbeda hasilnya.
2. Kelembaban
Pastikan peternak memeriksa cangkang telur yang akan dimasukan ke dalam mesin penetas.
Permukaan cangkang telur memilki pori – pori yang memudahkan keluar/ masuknya air dari/ ke dalam telur.
Jumlah air yang keluar dari cangkang telur selama proses penetasan harus selalu diperhatikan.
Karena jumlah ini menentukan tingkat kelembaban yang ada di dalam ruangan.
Suhu kelembaban yang rendah menyebabkan telur akan lebih cepat mengering dibanding dengan tingkat kelebaban yang tinggi.
Kelembaban ini dapat diperoleh dengan cara memasukan wadah yang berisi air di dalam ruangan mesin penetas.
3. Pemutaran Telur
Proses pemutara telur ini bertujuan agar sel telur yang di dalam cangkang memiliki permukaan yang rata.
Tujuan dilakukannya pemutaran telur ini agar embrio tidak menempel di permukaan bagian dalam cangkang telur.
Semakin rutin peternak memutar atau membalikkan telurnya maka akan menghasilkan hasil tetasan yang baik pula.
Pemutara ini dapat dilakukan dengan tiga cara. Hal ini bergantung pada jenis mesin penatas yang digunakan, seperti mesin penetas manual, mesin penetas semi otomatis dan mesin penetas full otomatis.
4. Ventilasi Udara
Ternyata ventilasi udara ini juga cukup penting untuk diperhatikan.
Karena ventilasi udara memiliki peran dalam suhu kelembaban di dalam mesin penetas.
Jika kelembabannya tinggi maka jumlah lubang ventilasi juga harus diperbanyak.
Cara Membuat Mesin Penetas Telur dari Kardus
Sebelum melakukan pembuatan mesin penetas ada baiknya jika ada mempersiapkan bahan dan alat sebagai berikut :
Alat dan bahan
1. Kardus, potong menjadi ukuran kurang lebih 30 x 30 x 30 cm
2. Lampu ukuran 5 watt
3. Kabel secukupnya
4. Isolatif
5. Gunting
6. Cutter
7. Sekam/ Jerami/ Serbuk kayu
8. Wadah air berukuran sedang
Cara pembuatan
- Siapkan kardus yang telah ditentukan ukurannya tadi, kemudian buatlah lubang ventilasi bagian atas dengan ukuran 6 x 6 cm
- Selanjutnya buatlah lubang ventilasi bagian bawah berjumlah 4 dengan diameter 1 cm
- Kemudian letakan wadah tempat air di bagian pojok kardus penetas telur. Tujuannya agar lebih menjaga kelembaban di dalam ruangan mesin penetas.
- Pasanglah lampu 5 watt dengan jarak kurang lebih 8 – 10 cm dari peletakan telur
- Sebelum meletakan telur di dalam kardus alangkah baiknya untuk meletakan sekam/ jerami/ serbuk kayu di bagian bawah kardus dengan ketebalan sekitar 3 cm.
Sebelum diberikan alas berupa sekam/ jerami/ serbuk kayu tersebut berilah kertas koran agar sekam tidak berantakan dan akan memberikan kemudahan dalam proses pegantian.
Setelah alat mesin penetas telur dari kardus sudah selesai. Maka, peternak dapat menyiapkan telur – telur ayam yang akan ditetaskan.
Dan sebaiknya peternak selektif dalam mensortir telur yang akan ditetaskan karena telur yang sehat akan menghasikan tetasan yang baik pula.
Cara membuat mesin penetas telur semi otomatis juga bisa dipraktekan sendiri menggunakan bahan – bahan yang terjangkau.
Semoga contoh cara membuat mesin penetas telur diatas dapat memberikan kemudahan peternak dalam mengembangkan usaha budidaya ayam.
Bagi Anda yang berminat untuk menetaskan telur sendiri, kami jual mesin penetas semi otomatis. anda bisa menetaskan telur ayam, telur itik, telur burung, bahkan telur puyuh menggunakan mesin tetas tersebt.
Selain itu, kami juga menyediakan telur ayam hias segar dan siap ditetaskan, sehingga Anda bisa memiliki ayam hias dengan harga yang lebih terjangkau. Silahkan hubungi kami kapan saja :
WHATSAPP
TELPON
SMS
CS 1
0813-6330-7506
CS 2
0895-6127-93491
CS 3
0812-2028-8686
Semoga artikel ini bermanfaat 🙂