Cukup banyak peternak di Indonesia memelihara Ayam Arab sebagai salah satu jenis unggas petelur produktif yang populer.
Ayam Arab ini dikenal sebagai hasil persilangan antara ayam betina Eropa dengan ayam buras jantan, dan memiliki penampilan yang khas dengan bulu berwarna hitam dan putih.
Meskipun namanya mengandung kata “Arab”, Ayam Arab sebenarnya berasal dari Eropa.
Nama Ayam Arab sendiri diambil karena memiliki banyak alasan yang berbeda-beda.
Kelebihan Ayam Arab
Ayam Arab memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya diminati oleh peternak dan konsumen.
- Pertama, Ayam Arab memiliki produktivitas telur yang tinggi sehingga cocok untuk digunakan sebagai sumber telur. Selain itu, Ayam Arab juga memiliki cara pemeliharaan yang murah sehingga biaya operasionalnya tidak terlalu tinggi.
- Kedua, harga telur dan daging Ayam Arab relatif murah, sehingga mudah diakses oleh masyarakat.
- Ketiga, Ayam Arab juga dikenal memiliki telur dengan kolesterol rendah, cangkang yang tebal, dan kuning telur yang lebih besar, yang membuatnya semakin diminati sebagai sumber makanan sehat.
Perbedaan Telur Ayam Arab dengan Telur Ayam Kampung
Telur ayam arab dan ayam kampung memang mirip dari segi tampilan, sehingga sulit untuk dibedakan.
Namun, perbedaan yang signifikan dapat ditemukan pada nutrisi dan harga keduanya.
Ayam arab biasanya dipelihara dalam kandang dengan makanan yang terkontrol, sehingga nutrisinya lebih teratur dibandingkan ayam kampung yang lebih banyak mengonsumsi pakan alami di sekitarnya.
Oleh karena itu, nutrisi pada telur ayam arab cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan telur ayam kampung yang lebih bergizi.
Selain itu, harga telur ayam arab relatif lebih murah daripada telur ayam kampung karena biaya produksinya yang lebih efisien.
Perbedaan Ayam Arab Jantan dan Betina
Untuk membedakan antara ayam arab jantan dan betina, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan.
Pertama, perbedaan dapat dilihat dari kepalanya. Ayam arab betina memiliki kepala yang lebih halus dan lebih rata dibandingkan ayam arab jantan.
Selain itu, ayam betina juga memiliki paruh yang lebih pendek dan lebih kuat.
Selain itu, perbedaan lainnya dapat dilihat dari ukuran tubuh.
Ayam arab jantan biasanya lebih kecil dan ramping dengan bentuk tubuh yang lebih memanjang, sedangkan ayam arab betina memiliki tubuh yang lebih besar dan bulat.
Beternak Ayam Arab Skala Kecil dengan Sistem Umbaran
Untuk memelihara ayam arab dengan skala kecil, perhatikanlah dengan seksama ukuran kandang yang sesuai dengan jumlah ayam yang akan dipelihara.
Namun, tidak hanya itu yang harus diperhatikan. Kondisi kandang juga harus selalu bersih, dan hindari membangun kandang di lahan yang miring dan berbukit.
Untuk menciptakan kondisi yang optimal, pastikan suhu kandang berkisar antara 32,20C hingga 350C, serta menjaga kelembaban udara pada angka 60-70%.
Untuk memastikan kenyamanan warga dan mencegah ayam arab merasa stres, penting untuk menempatkan kandang ayam arab sekitar 10 meter dari pemukiman.
Selain itu, sebaiknya kandang ditempatkan dengan posisi menghadap ke arah timur untuk memaksimalkan sinar matahari yang diterima ayam.
Namun, pastikan juga ventilasi kandang cukup dan hindari arah angin yang berlebihan.
Pemberian Pakan ke Ayam Arab Petelur
Peternak bisa memberikan pakan pabrikan untuk diberikan ke ayam arab.
Agar ayam arab dapat menjadi ayam petelur yang produktif, pakan yang diberikan harus memiliki nutrisi yang tinggi dengan kandungan protein sekitar 16-18%.
Pakan harus diberikan dua kali sehari pada pagi dan siang dengan jumlah sekitar 80-90 gram per ekor per hari.
Untuk mengetahui apakah kebutuhan nutrisi terpenuhi, kualitas telur perlu diperiksa.
Jika pakan berkualitas, cangkang telur akan tebal dan kuat, sedangkan jika tidak, cangkang telur akan tipis dan mudah pecah.
Untuk meningkatkan kualitas pakan, dapat dilakukan penambahan protein pada pakan yang sudah tersedia atau dengan bahan alternatif, namun perlu diperhatikan bahwa komposisi protein dalam pakan harus dijaga.
Memilih Bibit atau Pullet Ayam Arab Usia Dewasa
Dalam beternak ayam arab, ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan membesarkan ayam sendiri atau membeli ayam arab dewasa yang sudah siap produksi.
Jika memilih membesarkan dari kecil atau bibit/DOC, biasanya jenis kelamin ayam arab dapat dideteksi saat berusia 2 bulan.
Semakin bertambah usia ayam, semakin mudah untuk mengetahui jenis kelaminnya.
Jika ingin beternak ayam arab untuk tujuan petelur, maka ayam jantan harus dipisahkan dan hanya ayam betina yang dibesarkan.
Meskipun ayam jantan juga dapat dibesarkan, tujuannya bukan untuk mengambil telurnya, melainkan untuk diambil dagingnya.
Namun jika tidak ingin memelihara dari bibit/DOC, maka peternak dapat memilih untuk langsung membeli ayam pullet atau ayam arab dewasa yang sudah siap produksi sehingga bisa segera menikmati hasil produksi telur ayam arab tanpa menunggu proses pembesaran selama 6 bulan.
Daftar Harga Ayam Arab
*Daftar Harga DOC Ayam Arab Petelur wilayah Pulau Jawa*
DOC AYAM ARAB (Campuran) : 7.200/ ekor
DOC AYAM ARAB (Full Betina) : 11.300 / ekor
*Silahkan berikut daftar harga pullet ayam arab :*
*PULLET AYAM ARAB (BETINA)*
100 rb : 4 bulan
120 rb : 4,5 bulan
130 rb : 5 bulan
*PULLET AYAM ARAB (JANTAN)*
150 rb : 4 bulan
170rb : 4,5 bulan
180 rb : 5 bulan
Sebenarnya daging ayam arab bisa dikonsumsi, hanya saja dari kebanyakan masyarakat memanfaatkan ayam arab ini sebagai penghasil telur bukan sebagai ayam pedaging
Ayam arab tidak memiliki sifat mengeram, sehingga ayam arab bisa bertelur setiap waktu tanpa terjeda proses pengeraman.
Ayam arab betina bisa bertelur tanpa dibuahi oleh pejantan karena memang dari gennya termasuk jenis ayam petelur.
Bagaimana tertarik untuk memelihara ayam arab ini? Apabila tertarik silahkan bisa order di hobiternak.com
Pengiriman menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia yang terjangkau dengan kargo hewan. Untuk pemesanan dan konsultasi silahkan hubungi nomor dibawah ini :
WHATSAPP/TELPON/SMS
CS 2
0812-4648-2525
CS 3
0813-6330-7506