Masalah menurunya produksi telur dalam ternak ayam petelur merupakan hal yang cukup membuat peternak bingung.
Karena memang ayam yang produksi nya menurun tentu saja berimbas kepada keuntungan dari bisnis ayam petelur nya tersebut.
Di artikel ini kita akan belajar bersama dan berbagi manfaat untuk mengetahui penyebab kenapa ayam petelur kita menurun produksinya.
Dengan mengetahui penyebab penurunan produksi telur semoga bisa menjadi wawasan untuk peternak agar bisa mengantisipasi timbulnya masalah ini. Atau paling tidak mencari solusinya.
Ayam petelur yang biasa dipakai peternak biasanya jenis ayam merah atau juga disebut dengan Lohman Brown.
Namun ada juga jenis yang cukup populer yakni ayam arab yang produktivitasnya bisa di adu dengan ayam petelur jenis Lohman Brown.
Pertanyaan tentang “Kenapa produksi telur menurun?” memang pertanyaan yang sering sekali muncul pada para peternak kita. Ada memang banyak faktor yang bisa menjadi penyebabnya.
Walaupun nampak nya terlihat rumit karena banyak faktornya namun kita akan mencoba menyederhanakan masalah ini semoga memudahkan bagi siapa saja untuk memahaminya.
1. Kualitas pakan yang menurun
Pakan memang sumber besar dalam pembuatan telur dalam susunan biologis ayam. Jika kualitas pakan yang menurun tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap penurunan produksi telur nya.
2. Air tidak tercukupi dengan baik
Selain air yang cukup tidak bisa di pungkiri kualitas air juga harus bagus. Karena air ini penting untuk membantu ayam dalam mencerna makanan di dalam tubuhnya.
Air juga akan membantu mengurangi dampak dari dehidrasi akibat cuaca panas yang tinggi.
Terlambat memberi minum juga bisa memunculkan masalah besar dalam hal ini.
Baca juga : 10 Cara Sukses Ternak Ayam Petelur Dari Awal Sampai Panen
3. Ventilasi yang tidak bagus
Saluran udara atau ventilasi yang bagus akan membantu mengeluarkan udara yang kotor dan mengganti dengan udara yang lebih bersih.
Dampak nya memang bisa timbul perlu beberapa waktu karena penumpukan gas amonia dari kotoran ayam tidak serta merta langsung banyak.
Gas amonia yang tidak bisa terbuang keluar ini akan berpengaruh tidak bagus dalam kesehatan dan kenyamanan ayam.
4. Munculnya penyakit pada ayam
Saat ayam terlihat tidak lincah bisa jadi ayam tersebut sakit. Ada beberapa penyakit yang sering menjangkit ayam petelur.
ND atau Newcastle Disease biasa juga disebut tetelo biasa berhubungan dengan pernapasan pada ayam.
Egg Drop Syndrome atau EDS yang di sebabkan oleh virus dan cangkang telur akan menjadi sangat tipis.
5. Kandang yang kurang bersih dan biosecurity yang kurang ketat
Kandang yang kotor, lembab dan biosecurity yang kurang ketat akan membuat ayam bisa terjangkit penyakit.
Perlunya dibatasi dan di pastikan setiap orang yang masuk ke area kandang dalam keadaan aman serta tidak menjadi agen bibit penyakit.
6. Tidak ada ruang khusus karantina ayam
Masih ada hubungan dengan dua poin sebelum ini, yakni penyebaran penyakit. Jadi memang peternak perlu jeli dan teliti dalam memantau perkembangan ayam nya.
Jika mendapati ayam sakit seperti terlihat lemas, bulu kusam, napas tersengal, pilek dan gejala penyakit lain maka segera pisahkan ayam tersebut dengan ayam lainya.
Jika memang memungkinkan ayam yang sakit di pisah di beda ruangan dengan ayam sehat. Hal ini akan mengurangi penyebaran penyakit.
7. Kurangnya pencahayaan
Ayam petelur memerlukan pencahayaan yang cukup dalam proses pembuatan telur di dalam tubuh nya.
Idealnya pencahayaan ayam petelur perlu sekitar 16 jam, bila ayam mendapatkan pencahayaan alami kurang dari 16 jam maka diperlukan pencahayaan tambahan dari lampu listrik.
Baca juga : ? Cara Mudah Menentukan Modal Ternak Ayam Petelur 100 ekor
8. Kelelahan di dalam kandang
Ayam petelur memang kebanyakan dipelihara di kandang baterai dengan alasan efisiensi.
Hal ini bisa menyebabkan ayam lelah di kandang yang bisa menimbulkan ayam lumpuh sehingga tidak bertelur atau berkurangnya produksi nya.
Anda bisa memberikan tambahan mineral, vitamin ataupun suplemen untuk ayam petelur sebagai solusinya.
9. Tidak melakukan vaksinasi
Vaksinasi ibarat payung sebelum hujan, bila penyakit menyerang dan ayam sudah di vaksin maka ketahanan untuk melawan penyakit tersebut akan lebih baik.
Bila ayam petelur sudah di vaksin kekebalan yang terbentuk di dalam sistem tubuh ayam akan bekerja untuk melawan penyakit.
Bila dihitung biaya vaksin sangatlah rendah saat dibandingkan dengan resiko ayam terserang penyakit.
Baca juga : KOMPLIT, Panduan Pakan Ayam Petelur dari Menetas sampai Produksi!
10. Ayam stres
Terlalu dingin maupun terlalu panas bisa menyebabkan ayam menjadi stres dan produksinya berkurang.
Selain karena suhu atau cuaca ayam dalam kondisi takut saat ada suara yang mengagetkan juga bisa menjadi penyebabnya.
Bila tidak sangat penting Anda bisa menghindari untuk menangkap ayam kemudian memindahkannya di kandang lain.
Karena bisa menjadi kemungkinan hal yang tampaknya “sepele” ini malah menjadikan ayam stres.
11. Ayam sudah semakin tua
Di bagian ini memang tidak bisa dihindari lagi. Saat ayam sudah mulai menurun produksinya Anda bisa cek di catatan usianya.
Usia produktif ayam ada di kisaran 22 – 72 minggu. Bila catatan atau recording di kandang ayam petelur Anda sudah melebihi usia tersebut maka sudah saat nya dilakukan afkir pada ayam dan ganti dengan pullet ayam petelur yang baru.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan saran serta komentar positif kami tunggu untuk kebaikan bersama.
Jika Anda ingin mendapatkan DOC atau bibit ayam petelur atau pullet ayam petelur siap produksi yang berkualitas. Silahkan bisa hubungi kami kapan saja.
Untuk DOC atau bibit ayam petelur kami mampu mengirimkan ke seluruh penjuru Indonesia. Namun untuk ayam pullet siap produksi baru untuk wilayah pulau jawa saja.
Silahkan bisa hubungi kami kapan saja di nomor layanan pelanggan kami berikut ini.
WHATSAPP
TELPON
SMS
CS 1
0856-4772-3888
CS 2
0812-4648-2525
CS 3
0813-6330-7506
Kata terkait : puncak produksi ayam petelur, egg stimulant, ayam petelur, jenis ayam petelur, lohman brown, telur ayam, ayam stress
