Mengenal Manur Kotoran Ayam sebagai Pupuk Kandang – Limbah yang dihasilkan oleh peternakan memang menjadi permasalahan tersendiri bagi dunia peternakan.
Pasalnya banyak masyarakat yang dirugikan dengan adanya limbah yang dihasilkan dari kotoran ayam ini.
Karena limbah kotoran ayam ini tentu akan menimbulkan bau yang menyengat bahkan dapat menganggu kesehatan terutama pada pernafasan.
Oleh karena itu peternak dituntut agar dapat memanfaatkan kotoran ayam dengan mengelolanya dengan baik.
Bahkan ada juga kejadian peternakan ayam yang ditutup paksa oleh warga karena kenyamanan warga tergangu oleh manur ayam.
Manur disebut juga sebagai limbah kotoran ayam ternyata juga dapat diolah menjadi pupuk yang bagus untuk tanaman.
Pengelolaan manur sebagai pupuk tanaman ini bertujuan agar lebih bermanfaat dan tidak minumbulkan permasalahan dalam peternakan.
Kandungan Dalam Manur
Jika diolah secara tradisional manur memang dimanfaatkan sebagai pupuk penyubur tanaman, terutama pada tanaman sayuran.
Hal ini dikarenakan manur mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk terus tumbuh dan berkembang.
Tetapi, perlu diingat bahwa dalam pemberian manur sebagai pupuk tanaman tetap perlu pengelolaan yang tepat.
Selain mengandung nutisi yang tinggi juga ada beebagai bakteri patogen seperti Escherichia coli, Listeria, Salmonella, Campylobacter
Baca juga : 7 Cara Rahasia Kandang Ayam Tanpa Bau
Adanya bakteri tersebut dapat mengontaminasi lingkukan, bahkan menjaadi penyakit yang bersumber dari makanan.
Bakteri-bakteri itupun juga dapat bertahan cukup lama di lingkungan sekitar, seperti salmonella dan campylobacter dapat bertahan selama sebulan.
Sedangkan listeria dpat bertahan hingga tiga bulan.
Oleh sebab itu sebelum manur tersebut diberikan pada tanaman, perlu melalui proses pengelolaan terlebih dahulu.
Pada ternak ayam yang sedang diobati dengan antibiotik atau memakan pakan yang mengandung antibiotic growth promoter (AGP) dapat menghasilkan manur yang mengandung residu antiobitik yang membawa sifat resisten (Antibiotic Resistance Bacteria/ ARB).
Jenis-jenis Antibiotik yang diekskresikan melalui urin dan fases pada manur diantaranya :
- Klortetrasiklin
- Sulfa
- Tylosin
Adanya kontaminasi antibiotik ke lingkungan tersebut dapat meningkatkan resiko resistensi antibiotik.
Resiko yang ditimbulkan adanya bakteri yang membawa gen resisten dapat menyebabkan sifat resitensinya melalui transfer piramid dengan bakteri lain oleh perkembangbiakan bakteri itu sendiri.
Keberadaan bakteri yang membawa gen resistensi antibiotik dan residu antibiotik pada manur menjadi masalah yang mengancam kesehatan baik pada ternak maupun manusia.
Untuk mengurangi bahaya yang ditimbulkan bakteri tersebut maka perlu adanya pengomposan pada manur.
Proses Pengomposan Manur
Pengomposan manur merupakan proses transformasi bahan organik manur seperti serasah, sisa makanan dan bahan lain menjadi substansi yang mirip dengan tanah atau humus.
Proses dari pengomposan manur melibatkan mikroorganisme yang memiliki sifat aerob dan anaerob.
Proses tersebut terjadi menjadi dua tingkat, tingkat pertama yaiyu mesofilik (10-45 derajat celcius dan tingkat kedua yaitu thermofilik (45-70 derajat celcius.
Pengomposan manur dapat memakan waktu hingga beberapa minggu atau sekitar 40 – 50 hari.
Dalam proses pengomposan tersebut tentu akan erjadiperubahan fisik, kimiawi dan biologipada manur.
Proses ini dapat mengeliminasi bakteri patogen, seperti escherichia coli, salmonella entertidis, dan listeria.
Pada populasi kolifrom pun dapat berkurang hingga 99,9% dengan pengomposan selama tujuh hari.
Selain dapat menghilangkan bakteri patogen tersebut, ternyata pengomposan manur juga dapat endegradasi residu antibiotik yang dieksresikan hewan ternak.
Berdasarkan penelitian, kadar antibotik klortetrasuklin, monensin dan tyosin akan berkurang pada manur kalkun dengan waktu 19 hari.
Padahal pada proses pengomposan manur biasanya dapat memakan waktu 40-50 hari.
Hal ini dapat diasumsikan bahwa kadar antibiotik dalam manur yang dibuat kompos tersebut berada dalam kadar minimal atau hilang.
Pada antibotik golongan lainnya sepertinya sulfonamide dan trimetroprim dapat berkurang jika dilakukan dengan proses fermentasi anaerob dalam waktu lima minggu.
Tujuan Pengomposan Manur
Tujuan dari pengomposan manur ini yakni agar dapat meminimalisir bahaya penyakit infeksi, selian itu juga dapat meristensi antibiotik pada lingkungan peternakan.
Metode ini pun juga mudah dilakukan bahkan tidak memerlukan biaya. Sehingga sangat cocok dipraktekkan pada dunia peternakan.
Kompos tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman karena sudah terbebas dari bakteri maupun antibiotik.
Manfaat Manur sebagai Pupuk Tanaman
Penggunaan pupuk kandang atau manur ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tanaman berupa ketersediaan unsur hara makro mikro dan dapat mengikat ion yang tinggi di dalam tanah.
Untuk tanda atau ciri pupuk kandang siap digunakan yakni memiliki suhu yang dingin, remah, wujud asli dari kotoran tidak terlihat dan tidak berbau atau berkurang.
Perlu diingat bahwa penggunaan pupuk kandang yang belum matang atau proses pengomposan yang belum maksimal akan berdampak buruk pada tanaman.
Baca juga : Manfaat Kotoran Ayam Sebagai Pupuk
Maka dari itu peternak perlu memperhatikan dengan seksama jika akan mengolah pupuk kandang sebelum diberikan pada tanaman.
Manfaat dari penggunaan manur sebagai pupuk tanaman yakni dapat mempurdah akan menembus tanah dan mengandung sejumlah mikroba yang berfungsi sebagai dekomposisi bahan organik.
Bagaiman cukup banyak mudah dan bermanfaat bukan pemberian pupuk kandang untuk tanaman ini.
Nah bagi peternak yang ingin mendapatkan keuntungan lebih dari ternak ayam bisa nih memafaatkan kotoran ayam sebagai pupuk kandang untuk tanaman.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat yaa..
Oh iyaa bagi Anda yang ingin mengembangkan usaha ternak ayam pedaging maupun petelur atau ternak bebek, Anda bisa banget loh dapatkan bibit yang berkualitas di hobiternak.com.
Kami menyediakan berbagai jenis DOC Ayam dan DOD Bebek yang siap diternakan untuk mengembangkan usaha.
Harga DOC pun cukup terjangkau dan untuk pengiriman dapat kami kirimkan hingga keseluruh wilayah Indonesia via kargo hewan terpecaya.
Hubungi layanan pelanggan kami berikut ini untuk mendapatkan informasi lengkapnya :
WHATSAPP
TELPON
SMS
CS 1
0813-6330-7506
CS 2
0895-6127-93491
CS 3
0812-2028-8686