Sebagai peternak yang baru saja memulai beternak pasti menemui berbagai masalah. Dan para peternak pemula ini biasanya masih kebingungan ketika menemui kendala dalam usahanya tersebut. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas bagaimana penanganan DOD yang kejang dan hidung berlendir. Tetapi sebelum jauh membahas tentang bagaimana penanganan DOD yang kejang dan hidung berlendir tersebut mari kita kenali apa itu DOD? dan bagaimana sistem pemeliharaan bebek?
Berbicara tentang beternak bebek pasti tak lepas dari sistem pemeliharaan bebek tersebut.
Bagaimana sistem pemeliharaan Bebek ?
1. Sistem Angon/ Gembala
Sistem gembala adalah tempat pemeliharaan bebek dengan cara berpindah-pindah tempat untuk mencari banyak persediaan pakan, misalkan saja di sawah yang baru saja dipanen.
2. Sistem Semi intensif
Sistem semi intensif adalah pemeliharaan bebek dengan cara dikurung pada saat-saat tertentu, biasanya pada malam hari sampai pagi hari. Kemudian bebek bisa diumbar disekitar halaman atau juga digembalakkan di tempat penggembala terdekat dari kandang.
3. Sistem Intensif
Sistem Intensif adalah pemeliharaan pada bebek dengan cara mengurungnya didalam kandang atau bisa juga dengan sistem baterai. Selain sistem pemeliharaan bebek tersebut hal yang perlu diperhatikan yaitu alas kandang.
Apakah lebih baik berbatu atau tanah yang lunak ?
Untuk tanah lebih baik berbatu dan keras jika dibandingkan dengan yang lunak, berlumpur, dan becek. Jika menggunakan tanah yang lunak, berlumpur akan menyebabkan bebek mudah terserang penyakit.
Penyakit Bebek
Salah satu penyakit yang sering dikeluhkan oleh peternak pemula adalah bebek mengalami kejang dan hidung berlendir. Bagaimana penanganan DOD yang kejang dan hidung berlendir? Dari ciri-ciri yang dialami bebek tersebut bisa disimpulkan bahwa bebek tersebut terkena penyakit kolera. Penyakit kolera juga bisa dibilang dengan penyakit mematikan. Kolera merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri pasteurella multocida. Penyakit ini biasanya menyerang ketika bebek berusia baru saja menetas sampai 4 minggu.
Penyakit kolera ini juga tergolong penyakit menular. Setelah penyakit ini menular, bakteri masuk kedalam saluran pernafasan yang berada di atas baru masuk ke paru-paru dan melewati darah dan menyebar kebagian badan yang lainnya.
Sumber bakteri tersebut dari:
- Peternakan bebek yang pernah sakit.
- Berasal dari burung liar, misalnya burung gereja yang di dalam tubuhnya mengandung bakteri Pasteurella multocida.
- Bisa juga berasal dari ternak babi yang menjadi tempat bakteri.
- Pakan dan air minum yang sudah tercemar dengan bakteri.
- Dari bangkai bebek yang sudah mati akibat dari penyakit kolera tersebut.
Gejala dari penyakit ini bisa digolongkan dari serangannya akut dan ada juga yang kronis. Untuk yang diserang secara akut mula-mula anakan bebek kelihatan sehat, tetapi tiba-tiba mati mendadak. Sedangkan anakan yang belum mati biasanya tidak mau makan, mengeluarkan lendir dari mulut disertai juga dengan mencret. Dan untuk yang penyakit akut biasanya menyerang bebek yang sudah tua dengan gejala mencret dan sering kali susah dalam bernafas.
Pencegahan yang bisa dilakukan dalam mengangani penyakit kolera :
- Ketika bebek sudah kelihatan sakit yang berada di dalam kandang sebaiknya segera mungkin untuk dipisahkan antara bebek satu dengan lainnya. Segera mungkin untuk membersihkan peralatan, lantai kandang dan tempat berkeliaran dari kotorannya. Setelah itu lebih baik dilanjutkan dengan menyemprotkan menggunakan desinfektan. Dan apabila sudah ditemukan bebek yang sudah parah sebaiknya langsung dimusnahkan saja supaya tidak bisa menular ke bebek yang lainnya.
- Dalam pemeliharaannya sebaiknya jangan dicampurkan antara bebek muda dengan yang tua. Karena bebek tua bisa juga pernah terserang penyakit kolera dan bisa menjadi induk sumber dari bakteri kolera tersebut.
- Sebaiknya bebek tidak bersentuhan langsung dengan sumber bakterinya.
- Dalam pencegahan kematian terhadap bebek yang sudah terjangkit, bisa menggunakan obat-obatan seperti Sulfamethazine atau Sulfaquinoxaline. Selain itu ada juga antibiotika yang bisa digunakan seperti Streptomycin atau juga Chlortetracyclin.
Vaksinasi
Salah satu pencegahan terhadap penyakit yang bisa dilakukan yaitu vaksinasi. Vaksin yang bisa diberikan antara lain vaksinasi untuk penyakit pasteurella. Hal yang perlu dilakukan sebelum memvaksin, bebek sebaiknya diberikan larutan vitamin pada air minumnya tujuan agar mengurangi cekaman akibat dari vaksinasi. Bebek yang akan divaksin sebaiknya dalam keadaan sehat. Dalam pemberian vaksin sebaiknya sesuai dengan dosisnya tidak kurang dan lebih. Karena jika kelebihan dosis akan menyebabkan kematian pada bebek sedangkan apabila kekurangan bisa mengakibatkan vaksin tidak bisa menimbulkan kekebalan. Untuk menjaga agar bibit penyakit yang berada di dalamnya tidak rusak maka vaksin bisa disimpan di lemari es. Meskipun dilakukan pencegahan tetapi tidak bisa menjamin terhadap penyakit.
Bagi anda yang ingin beternak ayam kampung super, kami menyediakan doc ayam kampung super yang siap kirim ke seluruh penjuru Indonesia yang terjangkau kargo hewan untuk pemesanan hubungi kami segera di:
SMS/CALL/WHATSAPP
0812 2028 8686
Indosat:
0856-4772-3888
0857-2932-3426
Telkomsel:
0812-2028-8686
0822-2123-5378
XL:
0819-3140-9353
kata terkait :
obat tradisional untuk bebek, obat mata putih pada bebek, penyakit pada anak itik, benjolan disekitar hidung bebek, cara mengobati benjolan di sekitar hidung bebek, obat bebek lumpuh, penyakit bebek mata biru, obat antibiotik untuk bebek,
Krisna Verawati