Kehadiran telur ayam di tengah – tengah masyarakat memang memberikan manfaat yang baik bagi masayarakat. Telur ayam dipercaya memiliki harga yang terjangkau, mudah di dapat dan tentunya memiliki nilai gizi dan protein yang cukup tinggi.
Semua masyarakat pasti menyukai telur ayam bahkan mulai dari anak usia balita hingga dewasa pun sangat mengemarinya. Penggolahan telur ayam pun sangat mudah dan praktis.
Selain itu berbagai macam jenis masakan telur ayam telah menyebar di seluruh penjuru nusantara. Jenis – jenis telur ayam pun terdiri dari berbagai jenis, tentu kandungan gizi serta vitamin yang dalam setiap telur tidak jauh berbeda.
Untuk jenis – jenis telur yang ada di Indonesia seperti, telur ayam ras negeri, telur ayam kampung, telur bebek, telur burung puyuh, telur angsa, telur kalkun dan lain sebagainya.
Telur yang saat ini banyak dikonsumsi sebagian masyarakat di indonesia adalah jenis telur ayam ras atau telur ayam negeri. Telur ayam ras adalah telur yang dihasilkan oleh ayam petelur berwarna cokelat biasanya jenis ayam petelur isa brown yang dibesarkan untuk diambil telurnya.
Jenis telur ayam ras atau negeri ini banyak dipilih oleh masyarakat karena memiliki harga yang relatif terjangkau serta mudah didapatkan.
Faktor – faktor Penyebab Harga Telur Ayam Tidak Stabil
Harga telur yang biasanya stabil bisanya dapat sewaktu waktu mengalami perubahan.
Perubahan harga telur ayam yang sewaktu – waktu mengalami perubahan kadang naik kadang turun dan di harga stabil tentu dipicu oleh beberapa faktor – faktor.
Adapun faktor penyebab harga telur ayam tidak stabil atau mengalami kenaikan adalah sebagai berikut ini :
1. Harga DOC/ Bibit dan Pullet mengalami kenaikan dan langka
Keberadaan DOC yang langka ternyata juga mempengaruhi harga telur semakin mengalami peningkatan. Selain itu kelangkaan juga terjadi pada ayam petelur yang menginjak usia remaja siap bertelur.
Dari permasalahan inilah yang memicu harga telur di pasaran mengalami harga yang tidak stabil bahkan bisa dikatakan terjadi kenaikan yang cukup signifikan.
Selain itu ada sebab lain juga yakni banyak ayam petelur yang telah memasukin usia afkir.
Untuk masa afkir ayam petelur terjadi pada usia 2 tahun keatas, sehingga produksi telur ayam yang dihasilkan mengalami penurunan.
2. Harga Pakan Ayam Petelur Mengalami Kenaikan
Selain harga DOC yang mengalami kenaikan dan kelangkaan ternyata pemicu naiknya harga telur ayam petelur yakni harga pakan yang mengalami kenaikan juga.
Harga pakan yang mengalami kenaikan ini biasanya disebabkan oleh harga jagung yang tinggi. Kurangnya pasokan pakan seperti jagung menjadi pemicu tingginya harga pakan.
Hal ini dikarenakan jagung memiliki kandungan gizi dan vitamin yang dapat meningkatkan produktifitas telur ayam petelur.
Selain itu terkadang bahan baku pembuatan pakan juga masih impor, jadi tidak menutup kemungkinan harga bahan baku pakan juga mengalami kenaikan. Tidak sedikit peternak yang mengeluhkan apabila pergantian pakan ayam petelur dapat berdampak buruk juga untuk pertumbuhan si ayam.
Maka pakan juga dapat mempengaruhi tingginya harga telur ayam dan ketidakstabilan harga telur ayam di pasaran.
Baca juga : ? Cara Mudah Menentukan Modal Ternak Ayam Petelur 100 ekor
3. Produktifitas Telur Menurun saat Musim Hujan
Pada saat memasuki musim penghujan ternyata produktifitas telur ayam yang dihasilkan dapat mengalami penurunan. Hal ini bisa disebabkan karena ayam sedang mengalami stress atau akibat infeksi mikroorganisme.
Selain itu disebababkan juga oleh daya imunitas ayam petelur yang menurun akibat perubahan cuaca yang mendadak.
Jenis virus, bakteri dan protozoa cukup sering menyerang ayam petelur disaat musim penghujan, hal ini dikarenakan saat musim hujan kondisi kandang menjadi lembab.
Dengan kondisi kandang yang lembab ini menyebabkan bakteri, virus dan jamur mudah bekembangbiak. Sehingga dapat memicu penurunan produktifitas ayam petelur.
Dalam hal ini tentu saja peternak perlu memahami cara beternak ayam saat musim hujan.
4. Permintaan Telur Meningkat
Untuk faktor terakhir ini yakni pemintaan telur ayam yang terus meningkat.
Permintaan telur ayam biasanya akan mengalami kenaikan yang signifikan pada perayaaan hari besar seperti perayaan hari raya idul fitri, tradisi hajatan, syukuran, hari natal dan menjelang pergantian tahun.
Pada peristiwa tersebutlah biasnya permintaan telur ayam akan naik sehingga menyebabkan harga telur ayam mengalami kenaikan juga.
Baca juga : Daftar Harga DOC Ayam Petelur Terbaru Tahun 2021
Tetapi tidak dipungkiri bahwa kenaikan harga telur biasanya juga tergantung pada banyak sedikitnya pasokan telur ayam yang masuk ke pasaran.
Harga telur yang tidak stabil dipasaran kadang naik dan kandang turun membuat peternak lebih gigih kembali dalam beternak. Karena telur ayam menjadi salah satu bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Untuk harga telur ayam dipasaran biasanya dibandrol dengan harga Rp. 21.000 – 23.000/ kg.
Beternak ayam petelur hingga saat ini memang memberikan keuntungan yang cukup tinggi.
Dengan menerapkan manajemen yang dilakukan peternak baik pasti akan memberikan hasil yang memuaskan dan tentunya keuntungan yang didapatkan peternak menjadi tinggi.
Bagi Anda yang menginginkan beternak ayam petelur baik dari usia DOC/ Bibit baru saja menetas hingg usia 16 minggu, kami dari hobiternak.com juga menyediakan. Untuk pengiriman dapat kami jangkau keseluruh wilayah Indonesia viakargo hewan terpecaya dengan harga terjangkau.
Silahkan dapat menghubungi layanan pelanggan kami berikut ini untuk informasi mengenai daftar harga ayam petelur, cara pemesanan ayam petelur, cara pembayaran dan konsultasi GRATIS!
WHATSAPP/TELPON/SMS
CS 2
0812-4648-2525
CS 3
0813-6330-7506
Kata terkait : telur ayam, telur ayam ras adalah, kandungan telur ayam, telur ayam negeri harga, telur ayam harga, telur bebek, manfaat telur ayam, pengertian telur ayam, telur ayam negeri adalah
#nra