Beternak ayam petelur atau ayam layer merupakan aktivitas yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Mengingat kebutuhan telur dari masyarakat Indonesia yang cukup tinggi, baik untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari atau untuk kebutuhan lainnya.
Ayam layer adalah ayam yang difokuskan pada produktifitas telurnya untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia.
Untuk beternak ayam petelur, biasanya orang-orang memulai beternak dengan membeli DOC atau Day Old Chicken.
Yaitu dengan membeli DOC yang baru berumur beberapa hari lalu diternakan sendiri sampai menjadi ayam petelur yang siap bertelur.
JUAL DOC PETELUR MERAH, ARAB, ELBA
Siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia “BERGARANSI”
Namun ada juga orang yang berpikiran apabila beternak ayam petelur sejak dari DOC hingga panen membutuhkan banyak persiapan dan waktu terutama dalam hal perawatan dan pakan.
Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, ada solusi yang bisa anda pilih. Yakni dengan membeli ayam petelur siap telur atau yang biasa disebut dengan ayam pullet.
Ayam pullet adalah adalah ayam petelur yang siap bertelur dan berusia sekitar 13 minggu ke atas atau ayam tersebut sudah bertelur di bawah 5%.
Memelihara ayam pullet bisa menjadi pilihan bagi anda apabila anda tidak memiliki waktu untuk memelihara ayam petelur sejak anakan.
Ciri-ciri Pullet yang Baik
Ada beberapa hal yang harus anda perhatikan sebelum memelihara ayam petelur. Anda harus memastikan terlebih dahulu kondisi dan riwayat dari ayam pullet tersebut.
Jadi anda mengetahui catatan dari berat badan, konsumsi dan konversi pakan, vaksinasi dan kesehatan, serta pemeliharaan ayam pullet tersebut. Ciri – ciri dari pullet yang baik adalah :
1. Ayam pullet memiliki ciri fisik sebagai ayam petelur yang baik
Ciri ayam pullet yang baik adalah sebagai berikut :
- Bagian kepala dan muka halus, lebar, merah, dan cerah
- Memiliki jengger dan pial yang halus, lembap, merah, dan lebih lebar
- Kedua matanya cerah dan bercahaya serta pada bagian tulang pubis kecil, kenyal, elastis, dan berjauhan
- Bagian perut halus, rata, dan elastis
- Pada bagian kloaka atau anus bersih, lebar, basah, dan pucat
- Memiliki kulit yang halus, tipis, dan longgar
- Ukuran badannya lebar dan dalam
- Bulunya lebat, padat, dan mengkilap
- Kakinya panjang, cerah, dan kokoh
2. Ayam pullet memiliki badan yang sesuai standar dari breeder
Ciri kedua dari ayam pullet yang berkualitas adalah dengan melihat dari berat badannya. Pastikan ayam pullet memiliki berat badan yang sesuai dengan standar breeder.
Jangan sampai anda membeli ayam pullet yang memiliki berat badan dibawah standar breeder karena akan berpengaruh pada produktivitas ayam.
Berat ideal pada pullet usia 15 minggu adalah minimal 1.270 gram dan maksimal 1.320 gram. Sedangkan berat ideal pada pullet usia 16 minggu adalah minimal 1.350 gram dan maksimal 1.410 gram.
3. Kerangka tubuh (frame size) terbentuk secara optimal pada usia 12 minggu
Frame size atau kerangka tubuh pada ayam pullet dapat diamati dengan melihat dari bentuk postur tubuh ayam. Kerangka tubuh akan terbentuk dengan optimal pada saat ayam berusia 12 minggu.
Ukuran dari frame size juga berpengaruh dengan kualitas ayam pullet karena frame size yang terbentuk sempurna akan sangat mendukung pencapaian dari puncak produksi yang optimal dan dapat bertahan di puncak produksi dalam waktu yang lama.
Memulai Beternak Ayam Pullet (Ayam Petelur Siap Produksi)
Setelah anda memastikan bahwa anda telah mendapatkan ayam pullet yang berkualitas, maka ada beberapa persiapan yang harus anda lakukan. Salah satunya adalah mengenai pembuatan kandang.
Kandang berfungsi sebagai tempat tinggal ayam dan juga sebagai tempat perlindungan dari panas maupun hujan serta serangan hewan pemangsa.
Jenis kandang sendiri pada umumnya yang digunakan oleh peternak ayam pullet terdapat dua jenis, yaitu kandang tipe open house dan close house.
Di antara dua jenis kandang tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Kandang tipe open house
Kandang tipe open house atau kandang dengan sistem terbuka adalah tipe kandang yang masih banyak digunakan oleh peternak ayam petelur di Indonesia.
Sistem operasional pada kandang tipe open house masih banyak yang dijalankan secara tradisional dan modern. Berbeda dengan kandang tipe closed house yang sudah banyak menggunakan teknologi modern.
Kelebihan dari kandang tipe open house adalah biaya yang diperlukan untuk membuat kandang lebih murah daripada kandang tipe closed house. Tetapi kandang tipe open house juga mempunyai beberapa kekurangan.
Misalnya tingkat stress pada ayam yang dipelihara lebih tinggi karena pada kandang tipe open house ayam-ayam akan lebih sering berinteraksi dengan pemeliharanya misalnya pada saat pemberian pakan, dan vaksin.
Selain itu kondisi kandang yang masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Seperti tingkat suhu dan kelembaban di dalam kandang yang masih dipengaruhi oleh faktor alami.
Terlebih di daerah seperti Indonesia yang beriklim tropis dimana sering terjadi perubahan cuaca yang ekstrim dan tentunya dapat berpengaruh pada kondisi ternak anda.
Perlu dilakukan pengontrolan yang ekstra terkait keadaan suhu di kandang karena jangan sampai kandang terlalu dingin ataupun terlalu panas.
Untuk mengatasi hal tersebut bisa disiasati dengan membangun kandang dengan memperhatikan dan mengatur antara lebar kandang, jarak antar kandang, ketinggian kandang, keberadaan ventilasi utara, dan juga pemilihan jenis atap kandang yang tepat.
Baca juga :
2. Kandang tipe closed house
Kandang tipe closed house adalah kandang dengan sistem tertutup dan sudah banyak diterapkan oleh para peternak di negara-negara maju.
Pada kandang tipe closed house, operasional kandang seperti pemberian pakan, vaksin, minum, dan juga pengaturan suhu dijalankan menggunakan mesin.
Jadi resiko ayam-ayam untuk stress lebih sedikit karena akan jarang berinteraksi dengan manusia. Cuaca, suhu, dan iklim di dalam kandang bisa lebih terkontrol karena dijalankan oleh mesin.
Apabila suhu diluar terlalu dingin atau terlalu panas, pada kandang tipe closed house terdapat mesin seperti kipas yang dapat menyesuaikan suhu agar ayam-ayam tetap dalam kondisi yang baik.
Namun yang menjadi kekurangan dari kandang ayam petelur tipe closed house ini adalah membutuhkan modal yang besar dalam membangunnya.
Karena memang kandang tipe closed house ini memiliki kemampuan teknologi yang memudahkan peternak.
Setelah mengetahui tipe-tipe kandang yang bisa digunakan untuk beternak ayam petelur, memilih lokasi kandang juga ada persyaratannya.
Lokasi yang dipilih haruslah strategis dan dekat dengan sumber air. Berikut persyaratan untuk menentukan lokasi kandang ayam petelur.
Syarat Menentukan Kandang
1. Jauh dari pemukiman penduduk
Membangun kandang ayam petelur sebaiknya berada jauh dari pemukiman penduduk. Hal itu bertujuan untuk menghindari risiko protes dari masyarakat bilamana bau dari limbah kotoran ayam menimbulkan bau.
Selain itu adalah menjauhkan ayam-ayam dari rasa stress karena terlalu sering bertemu dengan banyak orang.
Apabila suatu saat terdapat virus atau penyakit yang menyerang ayam seperti flu burung, masyarakat tidak mudah cepat tertular karena lokasi kandang dengan pemukiman warga yang jauh.
2. Dekat dengan sumber air
Syarat berikutnya adalah lokasi kandang yang dipilih harus dekat dengan sumber air , tentunya sumber air tersebut air yang bersih dan memadai.
Karena keberadaan air sangatlah penting bagi ayam-ayam baik sebagai sarana minum ataupun sarana dalam membersihkan kandang.
Pastikan air yang mengalir adalah air yang sehat, bersih, bebas dari kontaminasi zat berbahaya, dan bisa mengakomodasi kebutuhan kandang dalam jangka waktu yang lama.
3. Akses yang mudah
Akses yang mudah meliputi jalan yang mudah untuk menuju kandang, karena akan memudahkan proses lalu lalang saat pengangkutan hasil panen, pengiriman DOC, atau saat pemberian pakan ayam petelur dan vaksin.
Selain itu lokasi kandang sebaiknya juga dekat dengan area pemasaran karena selain akan menghemat biaya transportasi, pelanggan akan lebih suka karena lokasi yang dekat dengan pemasaran.
Berapa Harga Pullet Ayam Petelur ?
Untuk saat ini harga pullet ayam petelur cukup terjangkau, adapun daftarnya sebagai berikut ini :
Umur | Jatim/Jateng | Jabar/Jakarta |
10 Minggu | Rp 52.500,00 | Rp 53.000,00 |
11 Minggu | Rp 57.500,00 | Rp 58.000,00 |
12 Minggu | Rp 62.000,00 | Rp 62.500,00 |
13 Minggu | Rp 80.500,00 | Rp 72.200,00 |
14 Minggu | Rp 71.700,00 | Rp 77.000,00 |
15 Minggu | Rp 76.500,00 | Rp 81.000,00 |
16 Minggu | Rp 81.300,00 | Rp 81.800,00 |
Apabila Anda ingin beternak ayam petelur yang sudah siap bertelur atau ayam pullet, kami menyediakan ayam pullet yang berkualitas. Untuk pemesanan silahkan hubungi kami di nomor layanan pelanggan kami di :
WHATSAPP/TELPON/SMS
CS 2
0812-4648-2525
CS 3
0813-6330-7506